Langsung ke konten utama

Pupuk Sawit NPK Untuk Sawit Baru Tanam


    Pemupukan bisa diartikan pada beberapa hal diantaranya jenis pupuk, rotasi pemupukan sawit, metode pemupukan, dan supervisi mutu pupuk sawit. Jenis pupuk yang dipakai dikenal 2 golongan, yaitu pupuk anorganik yang terdapat 2 jenis, pupuk tunggal seperti Urea, TSP & KCL dan bubuk beragam seperti NPK, dan pupuk organik seperti kompos.

    Untuk bisa memberi produktivitas dan kualitas produksi sawit yang tinggi, ada 5 tips yang tepat dalam pemupukan yakni :

  • Tepat jenis, sesuaikan pupuk sawit menggunakan unsur hara yang diharapkan flora.
  • Tepat dosis, aplikasikan pupuk dalam flora sawit yang sinkron menggunakan anjuran agronomis/PPL setempat.
  • Tepat waktu, sesuaikan hadiah pupuk sawit menggunakan hara pada tiap fase pertumbuhannya, mulai dari pembibitan (nursery), sawit belum menghasilkan (TBM), dan sawit telah menghasilkan (TM).
  • Tepat cara, ikuti petunjuk pelaksanaan yang tertera dalam kemasan (dibenamkan/disebar) supaya hara terserap dengan lebih maksimal.
  • Tepat sasaran, pelajari lingkungan pada lebih kurang flora budidaya & konsultasikan dengan agronomis untuk membuat output yang maksimal.
    Lalu berikut ini merupakan rekomendasi pemupukan pada tanaman sawit!

A. Pembibitan (1-12 bulan)

    Menggunakan pupuk sawit NPK 15-15-6-4 yang mengandung N dan P lebih tinggi agar mendukung pertumbuhan awal bibit, pembentukan akar dan batang. Untuk anjuran dosisnya adalah 30 gram/pohon buat bibit 1-3 bulan, & 75 gram/pohon buat bibir 4-12 bulan. Ini dilakukan tiap 3 bulan dengan cara dibenamkan 3-5 cm pada tanah.

B. Tanaman Belum Menghasilkan (1-3 tahun)

    MenggunakanNPK 12-12-17-2+TE dengan menggunakan NPK berimbang agar menaikkan pertumbuhan vegetatif. Anjuran dosisnya adalah 2-2,5 kg/pohon, untuk 2-3 kali pemupukan dalam 1 tahun dengan menggunakan cara dibenamkan pada tanah 10-15 cm atau disebarkan pada sekeliling tumbuhan dengan radius 2/3 dari tajuk.

C. Tanaman menghasilkan (4-20 tahun)

    Menggunakan NPK 13-6-27-4+0,65B atau NPK 13-8-27-4+0,5B yang sesuai karakter tanahnya, dengan hara K yang dominan untuk meningkatkan produksi buah. Anjuran dosisnya adalah 2-2,5 kg/pohon buat tanaman 4-8 tahun, 3-4 kg/pohon buat 9-13 tahun, 2-3,5 kg/pohon buat 14-20 tahun dan 2-3 kg/pohon buat tanaman menghasilkan di atas 20 tahun. 2 kali pemupukan dalam 1 tahun dengan cara dibenamkan dalam tanah 10-15 cm atau disebarkan di sekeliling tanaman dengan radius 2/3 dari tajuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Kenali Bibit Sawit Unggul, DxP Yangambi

DxP Yangambi ialah salah satu generasi awal dari sebagian varietas kelapa sawit yang dihasilkan PPKS pada periode 1980. Varietas DxP Yangambi pula mempunyai kemampuan pembuatan CPO serta PKO yang besar( 8, 8 ton/ ha/ tahun). Petani biasanya menggemari DxP Yangambi sebab rerata bobot tandan yang besar. Daya tarik yang lain varietas unggul ini telah mulai berbuah pada umur tumbuhan 14– 16 bulan, dengan usia mulai panen sehabis 30 bulan. Varietas ini dapat ditanam dengan kerapatan sampai 130 batang per ha. Kecepatan meninggi rata- rata 70 centimeter per tahun. Politeknik Sampit membuka akses serta kesempatan seluas- luasnya buat program kemitraan baik dengan Dunia Industri, Pemerintah serta Warga yang pasti saja mempunyai akibat Positif untuk kemajuan wilayah pada spesialnya. Tidak hanya program pembibitan, Poltek pula mempunyai program Plasma Vokasi ialah kerjasama pemanfaatan lahan tidur kepunyaan warga, buat tingkatkan nilai ekonomi dari lahan tersebut. Dimana mulai dari bibit, pupuk, ...

Mari Kenali Bibit Sawit Semiklon

Diakui banyak metode guna menemukan kan benih sawit unggul, salah sat unya dengan mempraktikkan metode semiklon. Dari studi yang dicoba menampilkan varietas semiklon mempunyai hasil lebih seragam serta bebas dari tumbuhan cacat. Sesungguhnya apa sih benih sawit semiklon itu? Guna menciptakan bahan tumbuhan unggul dapat dicoba dengan sebagian alternatif, dapat memakai carakonvensional, ataupun kultur jaringan( tissue culture) ataupun menciptakan benih sawit melalui jaringan tumbuhan. Tetapi kenyataannya terdapat metode lain yang pula diyakini dapat menciptakan benih sawit unggul, misalnya melalui pengembangan benih semiklonal. Dalam tata cara ini, tumbuhan sawit tipe pisifera yang dijadikan induk didapat dengan metode kultur jaringan. Sedangkan induk dura didapat dari hasil konvensional, setelah itu keduanya disilangkan secara konvensional. Pada proses ini pemilihan induk sebagian besar dicoba dengan metode Spesific Combining Ability( SCA). Merujuk studi yang dicoba regu studi dari PT B...

Berkembangnya Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah

    Pembangunan perkebunan kelapa sawit di Kalteng diawali pada tahun 1992 ialah, kala sebagian industri swasta membuka lahan di Kotawaringin Barat serta Kotim. Pembangunan perkebunan kelapa sawit ini diawalnya difokuskan di bagian Barat Provinsi Kalteng sehingga pada tahun 1995 daerah tersebut sudah siap penciptaan. Sedangkan di bagian Timur masih dalam sesi pembukaan lahan. Setelah itu ditahun 1998, terbentuknya perluasan secara besar- besaran di subsektor perkebunan sawit sampai 4 tahun setelah itu. Sebagian industri perkebunan sawit yang beroperasi merupakan PT. Astra Argo Lestari Group, PT. Asam Jawa Group, PT. Graha Group, PT. Salim Group, PT. Cahaya Mas Group, serta lain- lain. Tetapi, tidak ada satu juga industri kepunyaan negeri ataupun juga industri kepunyaan pemerintah wilayah muncul di situ. Bagi riset yang dicoba oleh JICA, pengembangan perkebunan kelapa sawit skala besar bisa dicoba di dalam serta dekat Danau Sembulu. Perihal ini sebab kawasan relatif datar, tana...