Langsung ke konten utama

Biaya Perawatan Kebun Sawit Per Hektar

Anggapan dengan Perawatan serta Pemupukan yang Baik

Pemupukan

  • Bulan awal tanam( Urea)= 0, 5 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 65 kilogram per ha.
  • Bulan ke- 2 tanam( Urea)= 0, 75 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha.
  • Bulan ke- 4 tanam( TSP)= 0, 75 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha.
  • Bulan ke- 8 tanam( Urea)= 0, 75 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha.
  • Bulan ke- 12 tanam( Urea)= 0, 75 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha.
  • Bulan ke- 16 tanam( TSP)= 0, 75 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha.
  • Bulan ke- 20 tanam( Urea)= 0, 75 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha.
  • Bulan ke- 24 tanam( Urea)= 0, 75 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha.
  • Bulan ke- 28 tanam( TSP)= 1 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 130 kilogram per ha.
  • Bulan ke- 32 tanam( Urea)= 1 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 130 kilogram per ha.
  • Bulan ke- 36 tanam( Urea)= 1 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 130 kilogram per ha.
  • Bulan ke- 40 tanam( TSP)= 1 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 130 kilogram per ha.
  • Bulan ke- 44 tanam( Urea)= 1 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 130 kilogram per ha.
  • Bulan ke- 48 tanam( Urea)= 1 kilogram per pohon
Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 130 kilogram per ha.

    Umumnya orang-orang memupuk dekat 6 bulan sekali apalagi banyak yang cuma 1 kali setahun, namun bagi cerita di forum online dari orang yang memiliki kebun kelapa sawit direkomendasikan jika ingin hasil yang lebih bagus dipupuk 4 bulan sekali.

    Lalu tumbuhan berusia 4 tahun umumnya telah mulai menciptakan walaupun tidak sangat banyak antara 0, 5 ton hingga hingga 1 ton per ha. Sangat bergantung kesuburan tanah, metode perawatan pula faktor-faktor lain. Harga TBS( Tandan Buah Fresh) per kilo dekat Rp. 1700- an ke pabrik dengan lahan plasma. Namun bila dijual sendiri ke Bengkulu dekat Rp. 2000- an. Masing- masing pabrik pula membagikan harga yang berbeda- beda, serta metode diagnosis waste yang berbeda pula. Umumnya dipotong antara 5% hingga 10% dari hasil penciptaan. Jadi seandainya hasil kebun sawit 5 ton, hingga cuma hendak dihitung 4, 5 ton saja dikalikan harga per kilonya. Ini bergantung dari metode diagnosis jumlah buah panennya. Bila yang dipanen masih banyak buah yang mentah, potongannya hendak terus menjadi besar. Pula masing- masing petugas penaksir memiliki selera masing-masing dalam metode memotongnya.

Buat pemupukan dicoba rotasi 2x urea 1x pupuk TSP masing- masing pemupukan.
Jadi bila dipupuk masing- masing 4 bulan jumlah pupuk yang dikeluarkan dekat.
  1. Pupuk Urea hingga 4 th.= 1, 072 ton dekat 1100 kg
  2. Pupuk TSP hingga dengan 4 th= 0, 455 ton dekat 500 kilogram.
Bayaran pupuk total hingga dengan usia 4 th.
Harga pupuk Urea dekat Rp. 4000 s/ d Rp. 5000 per kgnya.
Harga pupuk TSP dekat Rp. 1600 s/ d Rp. 2000 per kgnya.

Anggapan harga diambil paling tinggi:
Urea= 1100 kilogram x Rp. 5000= Rp. 5, 5 jt.
TSP= 500 kilogram x Rp. 2000= Rp. 1jt
Total Bayaran Pupuk= 6, 5 jt.

Bayaran Penyemprotan

    Penyemprotan disini merupakan penyemprotan terhadap gulma, semacam alang-alang ataupun rumput-rumput liar yang dikhawatirkan menganggu perkembangan tanamawan sawit. Penyemprotan dengan memakai herbisida. Terdapat bermacam berbagai merk, dengan harga bermacam- macam. Yang sempat aku tanyakan biayanya 175 rb jadi masih dalam kisaran ratusan ribu rupiah.

Perlengkapan buat menyemprot dekat 150 rb rupiah.
Penyemprotan 1 =
Bayaran tenaga kerja = Rp. 60. 000 per ha.
Dosis per HA dekat 1 lt dengan kombinasi air dekat 300-an liter.

    Sehabis penyemprotan awal umumnya rumpur liar(gulma) hendak jadi kering selanjutnya dekat 6 bulan setelah itu kembali disemprot lagi buat mematikan pangkal di gulma tersebut. 6 bulan setelah itu buat membenarkan segala pangkal mati kembali disemprot sekali lagi.

    Dengan berdasarkan perhitungan, 3x penyemprotan dengan kebutuhan 1 lt herbisida, biaya
tenaga kerja serta investasi perlengkapan+ kerugian usia perlengkapan penyemprot dekat 1 jt.

    Selepas 3 x penyemprotan umumnya pangkal rumput telah habis serta akar-akar pula telah mati, gula hendak berkembang lagi dekat 3 s/ d 4 th lagi. Dikala itu hendak dicoba penyemprotan lagi bila gulma telah mulai mengganas. Jadi bayaran yang diperlukan hingga usia dekat 4 th buat penyemprotan dekat 1jt- an.

Bayaran Pemangkasan Daun.

    Dimaksudkan biar tumbuhan sawit dapat berkembang secara efisien dicoba pemangkasan daun. Terdapat 3 tipe Pemangkasan ialah:
  • Pemangkasan Pasir
Membuang daun kering, buah awal ataupun buah busuk waktu tumbuhan berusia 16– 20 bulan.
  • Pemangkasan Produksi
Memotong daun yang tumbuhnya silih menumpuk, buat persiapan panen dicoba dikala usia 20– 28 bulan.
  • Pemangkasan Pemeliharaan
Membuang daun-daun yang berkembang silih menumpuk secara teratur sehingga pada pokok tumbuhan cuma ada dekat 28– 54 helai daun.

    Bayaran yang diperlukan per hektar dekat 80rb- an per Ha- nya( persisnya aku kurang jelas) sebab terdapat sebagian orang yang aku Tanya membagikan harga berbeda- beda. Buat bagian Pemangkasan Pemeliharaan dicoba dekat 1 th sekali. Bila dalam waktu 4 th kita jalani, maka 5 kali perlakuan pembersihan( pemangkasan daun) hingga diperlukan bayaran dekat 400 rb diasumsikan 500 rb. Jadi Total Bayaran yang diperlukan hingga tumbuhan umur 4 th per ha kurang lebih:
  • Bayaran pembelian lahan.= Rp. 5 jt.
  • Harga Bibit= 3, 9 jt.
  • Bayaran Pemupukan= 6, 5 jt.
  • Bayaran Penyemprotan terhadap Gulma= 1 jt.
  • Bayaran pemangkasan daun= 500 rb.
Total 17 jt- an.
Sehabis 4 th umumnya tumbuhan sawit telah mulai dapat dipanen.

Bayaran Sehabis Masa Tumbuhan Dapat Di Panen

Usia 4 th( anggapan 0, 5 ton/ HA per bulan)
Bayaran Panen:
  • Bayaran buat ongkos tukang panen per janjang Rp. 600
1 jt usia 4 th dekat 3- 5 kilogram dengan 150 janjang= 90. 000rb.
  • Bayaran transportasi Rp. 100 rp per kilogram.
500 kilogram x 100= 50. 000 rb.
Total Bayaran Penciptaan panen dekat Rp. 140. 000/ HA per bulan.
Anggapan Hasil Panen usia 4 th( 0, 5 ton perbulan). Per kilo 1700 rp.
0, 5 ton( 500 kilogram) x 1700= 850 rb.

Hasil hendak naik bersamaan dengan usia tumbuhan.

Ditaksir selaku berikut:

Tahun ke 6– 10 = 1, 2 ton– 1, 5 ton per HA masing- masing bulan
Tahun ke 11– 15 = 1, 6 ton– 2, 5 ton per HA masing- masing bulan

    Jadi pada tahun ke 4 dapat memperoleh hasil panen per ha per bulan dekat 700 rb per bulan. Bila dihitung secara simpel 700 rb x 36 bulan= 25 jt- an. Modal yang dikeluarkan dekat 17 jt per ha hingga usia 4 th. Terdapat selisih 8 jt- an yang dapat dipakai buat ongkos penciptaan sepanjang 3 th tersebut(dari usia 4 th – 7 th).

Jadi ditaksir pada usia 7 th ataupun sehabis sawit menciptakan ialah usia 4 th, dimana ini berarti terdapat masa 3 tahun yang diperlukan biar BEP sehabis panen.

Masa BEP yang sesungguhnya sendiri dikala usia 7 th. Sehabis usia 7 tahun dimana hasil yang didapat buat masing- masing hektar pula naik lagi bayaran penciptaan buat pupuk, pemangkasan daun, penyemprotan relative sama dengan saat sebelum 4 th. Bayaran yang naik merupakan bayaran ongkos panen serta ongkos transportasi(bayaran buat mengangkat hasil panen) hingga pabrik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkembangnya Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah

    Pembangunan perkebunan kelapa sawit di Kalteng diawali pada tahun 1992 ialah, kala sebagian industri swasta membuka lahan di Kotawaringin Barat serta Kotim. Pembangunan perkebunan kelapa sawit ini diawalnya difokuskan di bagian Barat Provinsi Kalteng sehingga pada tahun 1995 daerah tersebut sudah siap penciptaan. Sedangkan di bagian Timur masih dalam sesi pembukaan lahan. Setelah itu ditahun 1998, terbentuknya perluasan secara besar- besaran di subsektor perkebunan sawit sampai 4 tahun setelah itu. Sebagian industri perkebunan sawit yang beroperasi merupakan PT. Astra Argo Lestari Group, PT. Asam Jawa Group, PT. Graha Group, PT. Salim Group, PT. Cahaya Mas Group, serta lain- lain. Tetapi, tidak ada satu juga industri kepunyaan negeri ataupun juga industri kepunyaan pemerintah wilayah muncul di situ. Bagi riset yang dicoba oleh JICA, pengembangan perkebunan kelapa sawit skala besar bisa dicoba di dalam serta dekat Danau Sembulu. Perihal ini sebab kawasan relatif datar, tanahnya sang

Bibit Sawiit Unggul, Varietas Sriwijaya

Bibit DxP Sriwijaya merupakan benih kelapa sawit unggul hasil dari riset serta pengembangan PT Binasawit Makmur( BSM) semenjak tahun 1994. DxP Sriwijaya mempunyai kemampuan superior dalam pembuatan tandan, unggul dalam ekstraksi minyak, toleran terhadap cekaman biotik dan abiotik, serta persen kontaminasi non tenera yang rendah. Menyesuaikan diri yang tinggi terhadap area( tahan kekeringan); seragam( kontaminasi dura sangat rendah); cepat produksi( panen perdana usia 26- 30 bulan); perkembangan meninggi lambat(<41 centimeter/ tahun); kerapatan tinggi( Standar Pokok Per Ha, SPH 143; produktivitas tinggi( TBS 28ton/ Ha/ tahun).  Politeknik Sampit membuka akses serta kesempatan seluas- luasnya buat program kemitraan baik dengan Dunia Industri, Pemerintah serta Warga yang pasti saja mempunyai akibat Positif untuk kemajuan wilayah pada spesialnya. Tidak hanya program pembibitan, Poltek pula mempunyai program Plasma Vokasi ialah kerjasama pemanfaatan lahan tidur kepunyaan warga, buat

Pupuk Sawit NPK Untuk Sawit Baru Tanam

     Pemupukan bisa diartikan pada beberapa hal diantaranya jenis pupuk, rotasi pemupukan sawit, metode pemupukan, dan supervisi mutu pupuk sawit. Jenis pupuk yang dipakai dikenal 2 golongan, yaitu pupuk anorganik yang terdapat 2 jenis, pupuk tunggal seperti Urea, TSP & KCL dan bubuk beragam seperti NPK, dan pupuk organik seperti kompos.      Untuk bisa memberi produktivitas dan kualitas produksi sawit yang tinggi, ada 5 tips yang tepat dalam pemupukan yakni : Tepat jenis, sesuaikan pupuk sawit menggunakan unsur hara yang diharapkan flora. Tepat dosis, aplikasikan pupuk dalam flora sawit yang sinkron menggunakan anjuran agronomis/PPL setempat. Tepat waktu, sesuaikan hadiah pupuk sawit menggunakan hara pada tiap fase pertumbuhannya, mulai dari pembibitan (nursery), sawit belum menghasilkan (TBM), dan sawit telah menghasilkan (TM). Tepat cara, ikuti petunjuk pelaksanaan yang tertera dalam kemasan (dibenamkan/disebar) supaya hara terserap dengan lebih maksimal. Tepat sasaran, pelajari