Luas areal perkebunan minyak kelapa sawit di Tanah Air sepanjang 2017– 2021 hadapi tren yang bertambah. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, luas perkebunan minyak kelapa sawit menggapai 15, 08 juta hektare(ha) pada 2021.
Luas perkebunan tersebut naik 1, 5% dibandingkan tahun lebih dahulu yang seluas 1, 48 juta ha. Dari 15, 08 juta ha, kebanyakan dipunyai oleh Perkebunan Besar Swasta(PBS) ialah seluas 8, 42 juta ha(55, 8%). Setelah itu, Perkebunan Rakyat(PR) seluas 6, 08 juta ha (40, 34%) serta Perkebunan Besar Negeri( PBN) seluas 579, 6 tibu ha (3, 84%).
Kementan pula mencatat, jumlah penciptaan kelapa sawit nasional sebesar 49, 7 juta ton pada 2021. Angka tersebut naik 2, 9% dari tahun lebih dahulu yang berjumlah 48, 3 juta ton.
Areal perkebunan kelapa sawit tersebar di 26 provinsi di Indonesia. Provinsi Riau mempunyai areal perkebunan kelapa sawit terluas dengan 2, 89 juta ha pada 2021 ataupun 19, 16% dari total luas areal perkebunan kelapa sawit di negara ini.
Ada pula, penciptaan kelapa sawit di Riau menggapai 10, 27 juta ton pada 2021. Jumlah ini jadi yang terbanyak di Indonesia serta menyumbang 20, 66% pada penciptaan kelapa sawit nasional.
Pada tahun 2016, Indonesia memproduksi lebih dari 34,6 juta metrik ton (34.100.000 ton panjang; 38.100.000 ton pendek) minyak sawit, dan mengekspor 25,1 juta metrik ton (24.700.000 ton panjang; 27.700.000 ton pendek). Perkebunan kelapa sawit membentang seluas 12 juta hektar (30 juta hektar), dan diproyeksikan akan mencapai 13 juta hektar (32 juta hektar) pada tahun 2020. Ada beberapa jenis perkebunan, termasuk perkebunan kecil milik swasta, dan perkebunan besar milik negara. perkebunan yang dimiliki. Ada berbagai dampak kesehatan, lingkungan, dan sosial yang diakibatkan oleh produksi minyak sawit di Indonesia.
Pada April 2022, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa Indonesia akan secara efektif melarang ekspor minyak sawit mulai 28 April hingga pemberitahuan lebih lanjut. Kebijakan itu dikatakan untuk menjamin ketersediaan minyak goreng yang terjangkau di pasar domestik. Sebagai imbalannya, hal ini telah membingungkan pasar global dan membuat harga komoditas tersebut mencapai rekor tertinggi dalam sejarah.
Komentar
Posting Komentar