Diakui banyak metode guna menemukan kan benih sawit unggul, salah sat unya dengan mempraktikkan metode semiklon. Dari studi yang dicoba menampilkan varietas semiklon mempunyai hasil lebih seragam serta bebas dari tumbuhan cacat. Sesungguhnya apa sih benih sawit semiklon itu?
Guna menciptakan bahan tumbuhan unggul dapat dicoba dengan sebagian alternatif, dapat memakai carakonvensional, ataupun kultur jaringan( tissue culture) ataupun menciptakan benih sawit melalui jaringan tumbuhan. Tetapi kenyataannya terdapat metode lain yang pula diyakini dapat menciptakan benih sawit unggul, misalnya melalui pengembangan benih semiklonal.
Dalam tata cara ini, tumbuhan sawit tipe pisifera yang dijadikan induk didapat dengan metode kultur jaringan. Sedangkan induk dura didapat dari hasil konvensional, setelah itu keduanya disilangkan secara konvensional. Pada proses ini pemilihan induk sebagian besar dicoba dengan metode Spesific Combining Ability( SCA).
Merujuk studi yang dicoba regu studi dari PT Bina Sawit Makmur anak usaha PT Sampoern Agro Tbk., metode semiklon ini mempunyai sebagian keuntungan misalnya, awal, benih semiklon bakal mempunyai tingkatan keseragaman yang lebih besar lantaran penyilangan terbatas pada beberapa campuran induk.
Kedua, bayaran penciptaan benih jauh lebih rendah dibandingkan melaksanakan kultur jaringan sehingga harga benihnya senantiasa murah, ketiga, resiko kelainan( abnormalitas) klonal sangat rendah karena penciptaan plantlet terbatas pada tiap induk, lantaran diperlukan kultur jaringan kecil yang dibangun buat mengkloning induk dengan jumlah penciptaan plantlet per ortet terbatas, lalu keempat, 15% keuntungan hasil minyak diharapkan dikomparasikan dengan benih hibridia DxP konvensional.
Kata Direktur PT Sampoerna Agro Tbk, Dwi Asmono, dengan mempraktikkan tata cara semiklon efek kelainan( cacat) pada benih sangat rendah, tidak hanya benih sawit yang dihasilkan bakal lebih seragam. Sejatinya opsi kloning dapat dicoba pada 2 indukan baik pisifera( ayah) ataupun dura( bunda), tetapi opsi kloning itu jatuh pada indukan pisifera- nya.
Kata Dwi, dengan mengkloning indukan pisifera hingga kemampuan sawit yang masih terpendam dapat lebih dioptimalkan.“ Kami memilah mengkloning pisiferanya, meski dura pula memungkinan buat di kloning,” kata Dwi.
Komentar
Posting Komentar