Langsung ke konten utama

Harga Bibit Sawit Unggul Siap Tanam Di Sampit


     Banyak pekebun berspekulasi yang diakibatkan denganya informasi yang terbatas dan ketidaksiapan dalam menerima kenyataan dari investasi bibit itu sendiri. Sebagai disebutkan bahwa sumber penyediaan bibit sawit unggul pada dasarnya tidak banyak. Tidak dari orang ketiga atau dari perusahaan yang mengklaim memiliki bibit sawit unggul yang dijual dalam bentuk kotak atau kantong. Karena bibit sawit yang baik hanya dijual per kecambah, sedangkan media untuk pengangkutnya adalah kotak atau kantong.

    Akan tetapi, tidak semua pekebun mengetahui hal itu. Terutama mereka yang baru pertama kali menanam kelapa sawit. Ketidaksiapan dari berinvestasi bibit ini ditandai dengan keterkejutan mengetahui harga bibit sawit yang ternyata tidak mudah. Sebab, harga bibit sawit resmi tidak murah dari sekitar Rp 7.000 - Rp 10.000. Sementara untuk bibit sawit berumur di atas 12 bulan berkisar Rp 25.000.

    Jadi, jika seorang tukang kebun ingin membeli 1.000 bibit sawit unggul yang berumur di atas 12 bulan, maka harus menyiapkan minimal sebesar 25 juta yang membuat banyak pekebun sawit mengeluh dengan harga yang terbilang sangat mahal.

    Mekipun pengembalian investasi ini cukup sebanding. Jika ia membeli bibit unggul, maka pekebun bisa menghasilkan hingga 30 ton. Seperti harga TBS adalah Rp 1.700 -/kg. Dengan demikian, pekebun bisa mendapatkan hingga 51 juta.

    Untuk 1 Ha diperlukan bibit sawit sekitar 150 yang disertai sulaman, maka biaya yang dikeluarkan Rp 3.750.000. Apakah investasi Rp 3.750.000 cukup mahal untuk mendapatkan 51 juta/Ha per tahunnya?

    Namun, jika tidak menggunakan bibit sawit yang unggul, maka pekebun berpeluang kehilangan produksi hingga 50% atau sekitar 25 juta pendapatan. Hal ini dialami oleh beberapa pekebun kelapa sawit yang umumnya hanya memproleh produksi TBS +10 per hektar per tahun walaupun sudah mencapai usia produksi maksimal.

    Hanya ada beberapa kesulitan untuk mendapatkan bibit yang unggul diantarnya karena fakta bahwa sumber bibit umumnya tidak selalu tersedia di semua wilayah pengembangan kelapa sawit. Oleh karena itu, jika pekebun ingin mendapatkan bibit unggul, mereka harus berusaha keras untuk mengunjungi sumber bibit dan membiayai tidak hanya pembelian bibit tetapi juga pengirimannya.

    jadi, tidak ada salahnya mencoba mendapatkan bibit yang unggul jika bisa mendapatkan penghasilan yang lebih dari pengeluarannya.

    Berikut ini adalah ciri-ciri dari bibit sawit unggul yang baik :

  • Bibit sawit yang unggul berbentuk bulat/lonjong tanpa adanya cekungan-cekungan dan bijinya tidak terlalu kecil atau besar.
  • Adanya plumula berukuran 1/3 dan radikula 2/3.
  • Tempurungnya bertekstur licin dan tidak adanya serat.
  • Adanya tulisan dari Lembaga Yang Tersertifikasi.
  • Kecambah berukuran seragam.
  • Bibit tidak mudah terkena hama dan penyakit.
    Untuk ciri-ciri bibit sawit Pre Nusery yang unggul 3 bulan :
  • Memiliki daun 3-4 helai
  • Pertumbuhannya normal
  • Bebas dari bibit-bibit abnormal
  • Bebas dari hama
    Untuk ciri-ciri bibit Main Nursery yang unggul 10-12 bulan :
  • Pelepahnya lebih terbuka dan tidak kusut.
  • Bibit tumbuh tegak, kaku dan daun muda lebih tumbuh panjang.
  • Berusia 10 bulan dengan tinggi kurang lebih 110 cm dengan diameter 6.5 cm.
    Semakin lama masa pembibitannya, semakin besar pertumbuhan bibit sawitnya. Berikut ini merupakan jenis dengan harganya :
  • Bibit Pre Nursery 3 bulan dengan harga Rp 15.000/bibit
  • Bibit umur 4-6 bulan dengan harga Rp 20.000/bibit
  • Bibit Main Nursery lebih dari 7 bulan dengan harga Rp 30.000-40.000/bibit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Kenali Bibit Sawit Unggul, DxP Yangambi

DxP Yangambi ialah salah satu generasi awal dari sebagian varietas kelapa sawit yang dihasilkan PPKS pada periode 1980. Varietas DxP Yangambi pula mempunyai kemampuan pembuatan CPO serta PKO yang besar( 8, 8 ton/ ha/ tahun). Petani biasanya menggemari DxP Yangambi sebab rerata bobot tandan yang besar. Daya tarik yang lain varietas unggul ini telah mulai berbuah pada umur tumbuhan 14– 16 bulan, dengan usia mulai panen sehabis 30 bulan. Varietas ini dapat ditanam dengan kerapatan sampai 130 batang per ha. Kecepatan meninggi rata- rata 70 centimeter per tahun. Politeknik Sampit membuka akses serta kesempatan seluas- luasnya buat program kemitraan baik dengan Dunia Industri, Pemerintah serta Warga yang pasti saja mempunyai akibat Positif untuk kemajuan wilayah pada spesialnya. Tidak hanya program pembibitan, Poltek pula mempunyai program Plasma Vokasi ialah kerjasama pemanfaatan lahan tidur kepunyaan warga, buat tingkatkan nilai ekonomi dari lahan tersebut. Dimana mulai dari bibit, pupuk, ...

Biaya Perawatan Kebun Sawit Per Hektar

Anggapan dengan Perawatan serta Pemupukan yang Baik Pemupukan Bulan awal tanam( Urea)= 0, 5 kilogram per pohon Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 65 kilogram per ha. Bulan ke- 2 tanam( Urea)= 0, 75 kilogram per pohon Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha. Bulan ke- 4 tanam( TSP)= 0, 75 kilogram per pohon Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha. Bulan ke- 8 tanam( Urea)= 0, 75 kilogram per pohon Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha. Bulan ke- 12 tanam( Urea)= 0, 75 kilogram per pohon Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha. Bulan ke- 16 tanam( TSP)= 0, 75 kilogram per pohon Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha. Bulan ke- 20 tanam( Urea)= 0, 75 kilogram per pohon Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha. Bulan ke- 24 tanam( Urea)= 0, 75 kilogram per pohon Jadi buat 130 pokok tumbuhan perlu= 97, 5 kilogram per ha. Bulan ke- 28 tanam( TSP)= 1 kilogram per pohon Jadi buat 130 ...

Mari Kenali Bibit Sawit Semiklon

Diakui banyak metode guna menemukan kan benih sawit unggul, salah sat unya dengan mempraktikkan metode semiklon. Dari studi yang dicoba menampilkan varietas semiklon mempunyai hasil lebih seragam serta bebas dari tumbuhan cacat. Sesungguhnya apa sih benih sawit semiklon itu? Guna menciptakan bahan tumbuhan unggul dapat dicoba dengan sebagian alternatif, dapat memakai carakonvensional, ataupun kultur jaringan( tissue culture) ataupun menciptakan benih sawit melalui jaringan tumbuhan. Tetapi kenyataannya terdapat metode lain yang pula diyakini dapat menciptakan benih sawit unggul, misalnya melalui pengembangan benih semiklonal. Dalam tata cara ini, tumbuhan sawit tipe pisifera yang dijadikan induk didapat dengan metode kultur jaringan. Sedangkan induk dura didapat dari hasil konvensional, setelah itu keduanya disilangkan secara konvensional. Pada proses ini pemilihan induk sebagian besar dicoba dengan metode Spesific Combining Ability( SCA). Merujuk studi yang dicoba regu studi dari PT B...