Bibit kelapa sawit yang diedarkan di masyarakat dapat berupa kecambah, bibit pre nursery/main nursery, dan bibit siap tanam. Bibit kelapa sawit yang berkecambah di Kalimantan Tengah dapat diperoleh dari PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi yang berada di Desa Pandu Senjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat. PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi ini adalah penghasil bibit kelapa sawit unggul varietas D x P Simalungun di Kalimantan Tengah yang memiliki pohon induk Dura kelapa sawit sebanyak292 pohon dengan tahun tanam 2008 dan telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia dengan nomor 93/Kpts/KB.020/2/2015 pada tanggal 10 Februari 2015.
Pada tanggal 29 September 2020 berdasarkan hasil penilaian kebun sumber bibit di PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi, pohon induk Dura yang produktif saat ini sebanyak 120 pohon dengan potensi produksi bibit kelapa sawit sebanyak 1.200.000 kecambah/tahun.
Selain itu, bibit kelapa sawit yang beredar di masyarakat dapat berupa pre nursery/ main nursery dan bibit kelapa sawit siap tanam. Bibit sawit pre nursery/main nursery adalah bibit sawit yang berumur > 3 bulan sampai dengan 9 bulan, sementara untuk bibit sawit siap tanam adalah bibit yang berumur > 9-24 bulan.
Lalu penjualan perdana bibit sawit Simalungun dari PPKS Medan berumur 8 bulan sebanyak 600 bibit dari 9000 bibit yang dimiliki berhasil dijual oleh Politeknik Sampit di Sampit. Politeknik Sampit membuka akses dan peluang untuk program kemitraan baik dengan industri, pemerintah dan masyarakat. Hal ini tentunya memiliki dampak yang positif untuk kemajuan daerah.
Dari program pembibitan hingga program Vokasi, yang merupakan pemanfaatan lahan tidur milik masyarakat, untuk meningkatkan nilai ekonomi dari lahan tersebut. Jadi, pembibitan, pemupukkan, perawatan hingga panen ini di kelola secara gotong royong oleh masyarakat, dosen dan mahasiswa.
(Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut hubungi melalui nomor 0856-4349-5999)
Ciri-Ciri Bibit Kelapa Sawit Palsu
Bibit kelapa sawit palsu dapat dikenali dari tingkat perkecambahan rendah (<85%), pertumbuhan bibit lambat, persentase bibit abnormal lebih tinggi, ukuran bibit tidak seragam, kulit bibit lebih tipis yang dikarenakan berasal dari pohon Tenera si perkebunan produksi. Selain itu, permukaan bibit kasar dan kotor yang disebabkan ini pengolahannya secara asal-asalan sehingga bibit masih banyak serat dan harga bibit lebih murah dari harga bibit kelapa sawit unggul bersertifikat.
Komentar
Posting Komentar