Langsung ke konten utama

Perkebunan sawit terbesar di Kalimantan


    Indonesia adalah penghasil minyak sawit terbesar di dunia, sedangkan hutannya merupakan hutan tropis terbesar ketiga di dunia. Di Kalimantan, perkebunan kelapa sawit banyak terdapat di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Berikut ini provinsi yang memiliki perkebunan sawit terbesar di Kalimantan:

  • Kalimantan Barat: 2.017.456 hektar

    Kalimantan Barat berencana untuk memperluas perkebunan kelapa sawit hingga lima juta hektar, lebih dari provinsi lain di Indonesia, diikuti oleh provinsi Riau dan Papua keduanya dengan rencana ekspansi tiga juta hektar. Kawasan hutan dan lahan pertanian rakyat tanpa sertifikat tanah resmi sering diklasifikasikan oleh pemerintah sebagai “lahan tidak produktif” atau “lahan kosong” dan ditargetkan untuk dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Menurut LSM Sawit Watch, Kalimantan Barat memiliki tingkat konflik lahan terkait perkebunan kelapa sawit tertinggi kedua di Indonesia, setelah Sumatera Selatan.

  • Kalimantan Tengah: 1.922.083 hektar

    Pada tahun 2019, sekitar 426 ribu hektar kawasan hutan di Kalimantan Tengah digunakan untuk penanaman kelapa sawit, melalui izin lokasi dan izin usaha perkebunan. Meskipun praktek pembukaan hutan hujan untuk produksi minyak kelapa sawit telah menimbulkan reaksi negatif terhadap produk-produk berbahan minyak kelapa sawit, produksi minyak kelapa sawit di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

  • Kalimantan Timur: 1.254.224 hektar

    Di tahun 2020 luas areal kelapa sawit mencapai 1.374.543 Ha yang terdiri dari 373.479 Ha sebagai tanaman plasma / rakyat, 14.402 Ha milik BUMN sebagai inti dan 986.662 Ha milik Perkebunan Besar Swasta.

  • Kalimantan Selatan: 471.264 hektar

    Luas area komoditas kelapa sawit tahun 2013 telah mencapai 372.720 Ha, dimana seluas 298.365 Ha (80,05%) merupakan kebun yang dimiliki PBS, seluas 4.906 Ha (1,32%) dimiliki PBN serta sisanya seluas 69.449 Ha (18,63%) merupakan usaha Perkebunan Rakyat (PR). Sedangkan produksi kelapa sawit tahun 2013 sebesar 901.077 ton (CPO) dan 247.440 ton (inti sawit). Pembangunan kebun kelapa sawit rakyat melalui pemanfaatan dana KKPA yang dilaksanakan oleh 5 PBS yang bertindak sebagai inti dan melibatkan petani plasma sebanyak 76.487 KK.

    Data Kalsel diperbarui setiap tahun, rata-rata seluas 395.361.500 ha dari Des 2000 hingga 2017, dengan 18 observasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkembangnya Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah

    Pembangunan perkebunan kelapa sawit di Kalteng diawali pada tahun 1992 ialah, kala sebagian industri swasta membuka lahan di Kotawaringin Barat serta Kotim. Pembangunan perkebunan kelapa sawit ini diawalnya difokuskan di bagian Barat Provinsi Kalteng sehingga pada tahun 1995 daerah tersebut sudah siap penciptaan. Sedangkan di bagian Timur masih dalam sesi pembukaan lahan. Setelah itu ditahun 1998, terbentuknya perluasan secara besar- besaran di subsektor perkebunan sawit sampai 4 tahun setelah itu. Sebagian industri perkebunan sawit yang beroperasi merupakan PT. Astra Argo Lestari Group, PT. Asam Jawa Group, PT. Graha Group, PT. Salim Group, PT. Cahaya Mas Group, serta lain- lain. Tetapi, tidak ada satu juga industri kepunyaan negeri ataupun juga industri kepunyaan pemerintah wilayah muncul di situ. Bagi riset yang dicoba oleh JICA, pengembangan perkebunan kelapa sawit skala besar bisa dicoba di dalam serta dekat Danau Sembulu. Perihal ini sebab kawasan relatif datar, tanahnya sang

Bibit Sawiit Unggul, Varietas Sriwijaya

Bibit DxP Sriwijaya merupakan benih kelapa sawit unggul hasil dari riset serta pengembangan PT Binasawit Makmur( BSM) semenjak tahun 1994. DxP Sriwijaya mempunyai kemampuan superior dalam pembuatan tandan, unggul dalam ekstraksi minyak, toleran terhadap cekaman biotik dan abiotik, serta persen kontaminasi non tenera yang rendah. Menyesuaikan diri yang tinggi terhadap area( tahan kekeringan); seragam( kontaminasi dura sangat rendah); cepat produksi( panen perdana usia 26- 30 bulan); perkembangan meninggi lambat(<41 centimeter/ tahun); kerapatan tinggi( Standar Pokok Per Ha, SPH 143; produktivitas tinggi( TBS 28ton/ Ha/ tahun).  Politeknik Sampit membuka akses serta kesempatan seluas- luasnya buat program kemitraan baik dengan Dunia Industri, Pemerintah serta Warga yang pasti saja mempunyai akibat Positif untuk kemajuan wilayah pada spesialnya. Tidak hanya program pembibitan, Poltek pula mempunyai program Plasma Vokasi ialah kerjasama pemanfaatan lahan tidur kepunyaan warga, buat

Pupuk Sawit NPK Untuk Sawit Baru Tanam

     Pemupukan bisa diartikan pada beberapa hal diantaranya jenis pupuk, rotasi pemupukan sawit, metode pemupukan, dan supervisi mutu pupuk sawit. Jenis pupuk yang dipakai dikenal 2 golongan, yaitu pupuk anorganik yang terdapat 2 jenis, pupuk tunggal seperti Urea, TSP & KCL dan bubuk beragam seperti NPK, dan pupuk organik seperti kompos.      Untuk bisa memberi produktivitas dan kualitas produksi sawit yang tinggi, ada 5 tips yang tepat dalam pemupukan yakni : Tepat jenis, sesuaikan pupuk sawit menggunakan unsur hara yang diharapkan flora. Tepat dosis, aplikasikan pupuk dalam flora sawit yang sinkron menggunakan anjuran agronomis/PPL setempat. Tepat waktu, sesuaikan hadiah pupuk sawit menggunakan hara pada tiap fase pertumbuhannya, mulai dari pembibitan (nursery), sawit belum menghasilkan (TBM), dan sawit telah menghasilkan (TM). Tepat cara, ikuti petunjuk pelaksanaan yang tertera dalam kemasan (dibenamkan/disebar) supaya hara terserap dengan lebih maksimal. Tepat sasaran, pelajari